KONSEP DASAR
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet. Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
Web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet. Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
Dengan perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat, maka saat ini sudah dimungkinkan dan banyak
diterapkan proses belajar jarak jauh dengan menggunakan internet untuk
menghubungkan peserta didik dan
guru, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas perkuliahan,
melihat nilai, konsultasi, dan bahkan melakukan diskusi.
Pembelajaran berbasis web adalah
proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet,
sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet merupakan jaringan
yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan
lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia.
Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang,
termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail,
Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol
(FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program
pengajaran berbasis hypermedia yang
memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web) untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi
internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai
proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah
CBT, WBI, CD, dan lain-lain.
Sedangkan pembelajaran berbasis web
diartikan sebagai pembelajaran melalui internet, intranet, dan halaman web
saja. Web based learning dapat diartikan
juga sebagai pemanfaatan
web/internet untuk pembelajaran. Pemanfaatan itu dapat berupa sumber bahan ajar
maupun media pembelajaran. Pada perkembangannya web based learning ini sering
disebut elearning (lihat di wikipedia, web based learning di-direct ke
E-learning), meskipun ada yang menyebutkan elearning ini adalah electronic
learning bukan internet learning.
Elearning ini, berdasarkan waktu, terbagi
menjadi dua jenis yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronousberarti pada
waktu yang sama interaksi terjadi antara guru dan murid melalui web.
Implementasi synchronousini adalah
virtual classroom. Sedangkan asynchronous memberikan keleluasaan kepada murid
untuk belajar kapan pun tanpa harus secara langsung pada waktu yang sama
berinteraksi dengan guru. Metode asynchronous dapat berupa embedded learning,
course, dan discussion groups
2. Metode Pembelajaran
Berbasis Web
Definisi tersebut menyatakan bahwa
e-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based
learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning),
kelas virtual (virtual classrooms), dan atau kelas digital (digital
classrooms). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio,
penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-Rom. Definisi ini juga
menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantug
dari penyelanggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara
penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya.
Definisi ini juga menyiratkan
simpulan yang menyatakan bahwa e-leraning pada dasarnya adalah
pengaplikasian kegiatan komunikasi pendidikan dan pelatihan secara elektronik.
E-leraning tidak sama dengan pemebelajaran
konvensional.
E-learning memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut :
- Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
- Independency (Kemandirian); flesibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
- Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar jadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
- Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informan seperti video streaming, simulasi dan animasi.
3. Manfaat Dan Fungsi
Pembelajaran Berbasis Web
1.
Mengembangkan
dan memperkaya materi pelajaran.
Dengan memanfaatkan media internet, muatan materi
pelajaran yang disampaikan guru tidak hanya terpaku pada buku sumber/buku
pegangan yang ada, bahkan terhadap tuntutan kurikulum yang mungkin memasung
kreativitas guru dalam mengembangkan materi pelajaran untuk memperkaya wawasan
pengetahuan siswanya. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum dibuat sebagai
standar pencapaian yang disesuaikan dengan kemampuan rata-rata peserta didik
serta jangkauan sasarannya yang lebih berorientasi pada kebutuhan peserta didik
secara nasional sehingga perlu ditetapkannya kurikulum yang berisi materi yang
berstandar nasional. Melalui internet, guru bisa mencari materi pelajaran dalam
bentuk tulisan, gambar, audio, maupun audio visual untuk memperkaya kompetensi
siswanya jika mereka telah mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan pada
kurikulum. Bahkan melalui situs tertentu guru dapat melakukan kegiatan berbagi
file/dokumen materi pelajaran. Melalui kegiatan tersebut guru dapat mendownload
file materi pelajaran yang telah dibuat orang lain, di satu sisi guru pun dapat
mempublikasikan hasil karyanya.
2.
Sarana
belajar online.
Dengan fungsinya ini guru bisa memanfaatkan sarana internet
untuk kegiatan berikut:
a.
Membuat
bahan presentasi materi pelajaran atau soal latihan yang diharapkan dipelajari
siswa. Kemudian materi soal latihan tersebut diupload di blog guru atau website
sekolah. Dengan demikian siswa dapat mempelajari materi pelajaran atau soal
latihan tersebut di tempat terpisah (di rumah); sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan pembelajaran tanpa tatap muka. Dengan ini maka kegiatan
belajar mengajar siswa dan guru tidak terbatas oleh tempat dan waktu, karena siswa
dapat mempelajari materi tersebut kapan dan dimana saja.
b.
Mengarahkan
siswa untuk mengunjungi situs tertentu yang menurut guru situs tersebut layak
dikunjungi oleh siswa karena terdapat materi yang berkaitan dengan materi yang
sedang diajarkan guru di kelas. Tapi tentu sebelumnya guru harus mengetahui dan
memahami lebih dalam mengenai situs tersebut, terutama kaitannya dengan
kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Selanjutnya, pada blog guru
atau website sekolah guru tinggal membuat link terhadap situs yang dimaksud.
c.
Memberikan
tugas atau pekerjaan rumah (PR). Dengan memanfaatkan internet sebagai sarana
untuk memberikan tugas kepada siswa, maka terjadi fleksibilitas bagi guru untuk
mengoreksi sekaligus memberikan feed back pada hasil pekerjaan siswa dan
fleksibilitas bagi siswa sendiri dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut.
d.
Melaksanakan
pembelajaran proyek yang berbasis internet. Sebagaimana dimaklumi bahwa
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL) adalah salah
satu metode pembelajaran yang menggali potensi siswa untuk mencari dan
menemukan sendiri konsep-konsep materi pelajaran; sehingga diharapkan dengan
PBL tersebut pemahaman siswa akan materi pelajaran lebih mendalam dan optimal.
Kegiatan belajar proyek (PBL) terutama dilakukan untuk materi pelajaran yang
baru dan cakupannya cukup luas, sehingga dituntut adanya kerjasama siswa dalam
kelompok untuk melaksanakannya. Jika kegiatan PBL ini dapat dilaksanakan dengan
baik maka tidak hanya penguasaan konsep materi yang didapat oleh siswa, tetapi
berbagai keterampilan lain dapat dioptimalkan; seperti kerjasama team
(teamwork), berfikir kritis (critical thinking), kemampuan berkomunikasi
(communication), kreativitas (creativity), dll. Keterampilan-keterampilan
tersebut tidak diajarkan sebagai bagian dari materi yang ada pada kurikulum
sekolah, tetapi dengan melakukan kegiatan PBL maka secara otomatis siswa akan
menguasainya.
3.
Sarana
komunikasi antara sekolah dengan orang tua.
Dengan memanfaatkan internet; sekolah bisa
menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui oleh orang tua atau bahkan
khalayak yang lebih luas. Informasi yang disampaikan lewat media internet
tentunya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan informasi yang disampaikan
secara konvensional melalui surat tertulis.
Selanjutnya, sarana internet juga bisa digunakan oleh
orang tua untuk memberikan informasi atau kontribusi pemikiran bagi sekolah.
Di zaman modern yang memungkinkan orang melakukan
komunikasi tanpa batas ini, sepertinya sesuatu hal yang naïf sekali jika
sekolah menutup diri terhadap segala masukan yang datangnya dari orang tua
siswa. Bagaimana tidak; orang tua siswa adalah sebagai mitra sekolah dalam
memajukan pendidikan siswa. Orang tua siswa yang kalau dilihat dari segi latar
belakang pendidikannya memiliki disiplin ilmu yang beraneka ragam; tentunya
punya sudut pandang dan wawasan keilmuan berbeda sehingga dapat dimanfaatkan
berbagai masukannya dalam kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan khususnya
sekolah sebagai lembaga pendidikan.
4. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran
Berbasis Web
Kelebihan Pembelajaran Berbasis WEB
- Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun.
- Pebelajar dapat belajar sesuai dengan karaktristik dan langkahnya dirinya sendiri karen apembelajaran berbasis web membuat pembela-jaran menjadi bersifat individual.
- Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.
- Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
- Dapat mendorong pebelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.
- Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.
- Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
- Isi materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
- Keberhasilan pembelajaran berbasis web tergantung paa kemandirian dan motivasi pembelajar.
- Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.
- Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup.
- Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
- Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Darling-Hammod,
L., Bransford, J., Le Page, P., Hammerness, K., & Dufi, H (Eds.). 2005..
San Francisco, CA: Jossey-Bass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar