TUGAS VII
MATA
KULIAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING
“Bidang
Pengembangan Pelayanan Bimbingan & Konseling”
OLEH:
NAMA :
EKA PUTRI
NITAMI NASTASIA
NIM :
1304834
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
PENGEMBANGAN LAYANAN BK
A. Bidang
Pelayanan
1. Bidang
Pelayanan Pribadi
Layanan
bimbingan diberikan kepada siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi
sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri. Di bidang ini juga membahas
masalah-masalah pribadi.
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan
dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiriserta sehat
jasmani dan rohani.
Bidang bimbingan pribadi dapat
dirinci sebagai berikut:
·
Penanaman dan pemantapan sikap dan
kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
·
Penanaman dan pemantapan pemahaman
tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang
kreatifdan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun peranan untuk
dimasa depan.
·
Pengenalan dan pemantapan pemahaman
tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
·
Pengenalan dan pemantapan pemahaman
tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
·
Pemantapan kemampuan mengambil
keputusan
·
Pengembangan kemampuan mengarahkan
diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
·
Pemantapan dalam perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
2.
Bidang Pelayanan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan
konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan
dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung
jawab.
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan sosial
adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan
kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b. Pengembangan
kemampuan bertingkah laku dan berhubungan social, baik di rumah, di sekolah,
maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun serta
nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
c. Pengembangan
hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya.
d. Pengenalan
dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah, lingkungan, serta
kesadaran untuk melaksanakannya.
3.
Bidang Pelayanan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan
dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan belajar adalah
sebagai berikut:
a. Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber
belajar, bersikap terhadapa guru dan nara sumber lainnya, mengikuti pelajaran
sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar, dan
menjalani program penilaian.
b. Pengembangan
disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
c. Pemantapan
dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di sekolah.
d. Orientasi
belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan
bidang layanan bimbingan belajar:
a.
Merencanakan kegiatan penyelesaian
studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.
b.
Mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
c.
Menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
d.
Mengatasi hambatan dan kesulitan
yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:
a.
Mengenal dan memahami potensi,
kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
b.
Mengenal dan memahami potensi atau
peluang yang ada di lingkungannya.
c.
Mengenal dan menentukan tujuan dan
rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut.
d.
Memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan sendiri.
e.
Menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
f.
Menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya.
g.
Mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
4.
Bidang Pelayanan Karir
Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan
konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan
karir.
Pokok-pokok
materi dalam bidang bimbingan karir adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan
awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenihi
kebutuhan hidup.
b. Pengenalan,
orientasi dan informasi karir pada umumnya, secara sederhana.
c. Pengenalan
dan pemahaman diri secara awal berrkenaan dengan kecenderungan karir yang
hendak di kembangkan.
Peran
bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan
kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan
karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:
-
Peserta didik dapat mengenal
(mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai, kemampuan, dan ciri-ciri
kepribadian) yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan
karir yang sesuai dengan dirinya.
-
Peserta didik mampu mengidentifikasi
berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang relevan dengan berbagai bidang
pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran
kerja tertentu,
-
Peserta didik mampu mengambil
keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit
untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan
karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan
memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir
-
Mampu menyesuaikan diri dalam
mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan
kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007). Bimbingan
Karir di sekolah diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan
pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola karir
tertentu dan pola hidup yang ikan memberikan kepuasan bagi dirinya dan
lingkungannya.
B. Peran
Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK sesuai dengan Mata Pelajaran yang
diampu/dibina
Guru
berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan
berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Siswa adalah
individu yang unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara
fisik mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka
tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping
itu setiap individu juga adalah makhluk yang sedang berkembang. Irama
perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut
guru harus berperan sebagai pembimbing.
Hubungan
guru dan siswa seperti halnya seorang petani dengan tanamannya. Seorang petani
tidak bisa memaksa agar tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau daunnya.
Tanaman itu akan berbuah manakala ia memiliki potensi untuk berbuah serta telah
sampai pada waktunya untuk berbuah. Tugas seorang petani adalah menjaga agar
tanaman itu tumbuh dengan sempurna, tidak terkena hama penyakit yang dapat
menyebabkan tanaman tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu
dengan cara menyemai, menyiram, memberi pupuk dan memberi obat pembasmi hama.
Demikian juga halnya dengan seorang guru. Guru tidak dapat memaksa agar
siswanya jadi ”itu” atau jadi ”ini”. Siswa akan tumbuh dan berkembang menjadi
seseorang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Tugas guru adalah
menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi, minat dan bakatnya. Inilah makna peran sebagai pembimbing.
Jadi, inti dari peran guru sebagai pembimbing adalah terletak pada kekuatan
intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan siswa yang dibimbingnya.
Di sekolah,
tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran
siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran
tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun
dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan
salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk
menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru
mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli,
memahami dan menghargai tanpa syarat.
Lebih jauh,
Abin Syamsuddin (2003) menyebutkan bahwa guru sebagai pembimbing dituntut untuk
mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar,
melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus
membantu pemecahannya (remedial teaching). Berkenaan dengan upaya
membantu mengatasi kesulitan atau masalah siswa, peran guru tentu berbeda
dengan peran yang dijalankan oleh konselor profesional. Sofyan S. Willis (2004)
mengemukakan tingkatan masalah siswa yang mungkin bisa dibimbing oleh guru
yaitu masalah yang termasuk kategori ringan, seperti: membolos, malas,
kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah,
bertengkar, minum minuman keras tahap awal, berpacaran, mencuri kelas ringan.
Dalam
konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah, peran dan
konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Prayitno (2003) memerinci peran,
tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling
adalah:
a. Membantu
konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
b. Membantu
memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
c. Mengalihtangankan
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor.
d. Menerima
siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan
pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
e. Membantu
mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang
menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan
kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang
dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi
dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
h. Membantu
pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Peranan guru dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling dapat di bedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Tugas guru
dalam layanan bimbingan dalam kelas
Kejelasan gambaran tugas dapat memotivasi guru untuk
berperan secara aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut
bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan itu.
Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar,
misalnya guru yang bersifat otoriter akan menimbulkan suasana tegang, hubungan
guru siswa menjadi kaku, keterbukaan siswa untuk mengemukakan
kesulitan-kesulitan sehubungan dengan pelajaran itu menjadi terbatas. Oleh
karena itu, guru harus dapat menerapkan fungsi bimbingan dalam kegiatan
belajar-mengajar. Seorang guru dapat melakukan bimbingan di dalam kelas dengan
hal-hal berikut:
a. Guru sebagai
pembangkit motivasi belajar
Pembangkitan motivasi belajar oleh guru kelas dapat
dilakukan secara khusus menggunakan jam pelajaran atau diselipkan sambil
mengajar atau memberikan latihan-latihan. Selain itu guru juga harus melakukan
upaya-upaya untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik antara lain:
· Menjelaskan
manfaat dan tujuan dari pelajaran yang diberikan. Tujuan yang jelas dan manfaat
yang betul-betul dirasakan oleh peserta didik akan membangkitkan motivasi
belajar.
· Memilih
materi atau bahan pelajaran yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa. Sesuatu
yang dibutuhkan akan menarik minat sisiwa, dan minat tersebut merupakan salah
satu bentuk motivasi.
· Memilih cara
penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan peserta didik dan banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba dan berpartisipasi.
Banyak berbuat dalam belajar akan lebih membangkitkan semangat dibandingkan
hanya dengan mendengarkan. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan berbagai
kegiatan peserta didik di dalam kelas.
· Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan yang dicapai
oleh peserta didik akan membangkitkan motivasi belajar, dan sebaliknya
kegagalan yang terjadi pada peserta didik dapat menghilangkan motivasi.
· Memberikan
kemudahan dan bantuan kepada peserta didik dalam proses belajar. Tugas guru
ialah membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Agar perkembangan peserta
didik lancar, guru memberikan kemudahan-kemudahan dalam belajar, dan tidak
mempersulit perkembangan belajar yang dialami siswa. Apabila peserta didik
mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar, guru memberikan bantuan baik
secara langsung maupun dengan memberi petunjuk kepada siapa atau kemana meminta
bantuan.
· Memberikan
pujian, ganjaran, ataupun hadiah untuk membangkitkan motivasi belajar peserta
didik.
2. Guru sebagai
tokoh kunci dalam bimbingan
Guru memiliki hubungan yang erat dengan murid. Karena
guru banyak memiliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi
tingkah laku dan kegiatannya. Kedudukan guru dalam pendidikan yaitu memiliki
wewenang sepenuhnya dalam mempelajari dan memahami siswa-siswanya, bukan
saja sebagai individu tetapi juga sebagai anggota kelompok atau kelasnya. Sejak
siswa masuk ke sekolah dari pagi hari sampai sekolah usai, guru akan
memanfaatkan setiap kesempatan untuk membantu BK dalam mengumpulkan data yang
diperlukan agar dapat memahami siswa dengan baik.
Sebagian
dari data tersebut didapatkan dari murid sendiri atau dari orang tuanya dengan
mengisi formulir-formulir isian atau melalui informasi lisan. Data lainnya
diperoleh dari pelaksanaan tes atau melalui observasi terhadap
kegiatan-kegiatan siswa, kebiasaan dan tingkah lakunya baik di dalam kelas
maupun diluar kelas. Karena itulah guru memiliki peran penting sebagai anggota
utama di antara petugas-petugas bimbingan. Pada umumnya guru tersebut berada
pada posisi yang lebih baik untuk mengetahui masalah-masalah, sikap dan
kebutuhan siswa sehingga memudahkan guru untuk memberikan bantuan kepada siswa
yang membutuhkan.
3. Mengetahui
murid sebagai individu
Tugas pertama guru dalam bimbingan adalah mengetahui
atau lebih mengenal siswanya. Kegiatan bimbingan tidak akan berhasil dengan
baik manakala guru kurang memahami siswa. Oleh karena itu diperlukan pemahaman
atau pengetahuan terhadap siswa tentang kebiasaannya dalam belajar, dalam
bermain, kesehatannya, asal-usulnya, teman-teman karibnya bahkan latar belakang
sosial-ekonominya Djumhur (1975: 127-129).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
belajar-mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing,
yaitu: Mengusahakan agar siswa-siswa dapat memahami dirinya,
kecakapan-kecakapan, sikap, minat, dan pembawaannya. Menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap siswa merasa aman, dan berkeyakinan
bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian. Mengembangkan
sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Menyediakan kondisi
dan kesempatan bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih
baik. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan
dan minatnya. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati,
menyenangkan. Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa
sebagai individu, siswa memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu
mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri. Kepekaan terhadap perasaan yang
dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk menyadari perasaannya
itu. Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa
terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi
individu yang lebih dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka : Tawil, Drs., 1999, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Magelang,
Universitas Muhammadiyah Magelang
Prayitno., Amti, erman. 1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta,
Rineka Cipta.
Natawijaya, Rochman dkk. 1985. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan Modul UT 1-3. Jakarta: Depdikbud.
PERTANYAAN
1.
Guru memiliki hubungan yang erat
dengan murid. Karena guru banyak memiliki waktu dan kesempatan untuk
mempelajari murid, mengawasi tingkah laku dan kegiatannya. Merupakan peran guru sebagai…..
a.
Tokoh kunci dalam bimbingan
b.
Individu yang baik
c.
Pendekatan guru
d.
Pembimbing luar kelas
Jawab : A
2.
Salah satu tugas pertama
guru dalam bimbingan adalah ……
a.
Mencari kesalahan siswanya
b.
mengetahui atau lebih mengenal
siswanya.
c.
Memberikan uang jajan
d.
Pilih kasih terhadap siswa
yang pintar
Jawab : B
3.
Pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Merupakan pelayanan dibidang
…..
a.
sosial
b.
pelayanan belajar
c.
pelayanan pribadi
d.
pelayanan individu
jawab : B
4.
Layanan bimbingan
diberikan kepada siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi sehingga
menjadi pribadi yang mantap dan mandiri.
Merupakan pelayanan di bidang….
a.
Pelayanan
pribadi
b.
Pelayanan social
c.
Pelayanan
masyarakat
d.
Pelayanan
belajar
Jawab
: A
5.
Pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Merupakan bidang pelayanan…
a.
Sosial
b.
Individu
c.
Karir
d.
Belajar
Jawab : A
ESSAY :
1. Jelaskan upaya-upaya untuk membangkitkan motivasi belajar
peserta didik !
· Menjelaskan
manfaat dan tujuan dari pelajaran yang diberikan. Tujuan yang jelas dan manfaat
yang betul-betul dirasakan oleh peserta didik akan membangkitkan motivasi belajar.
· Memilih
materi atau bahan pelajaran yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa. Sesuatu
yang dibutuhkan akan menarik minat sisiwa, dan minat tersebut merupakan salah
satu bentuk motivasi.
· Memilih cara
penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan peserta didik dan banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba dan berpartisipasi.
Banyak berbuat dalam belajar akan lebih membangkitkan semangat dibandingkan
hanya dengan mendengarkan. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan berbagai kegiatan
peserta didik di dalam kelas.
· Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan yang
dicapai oleh peserta didik akan membangkitkan motivasi belajar, dan sebaliknya
kegagalan yang terjadi pada peserta didik dapat menghilangkan motivasi.
· Memberikan
kemudahan dan bantuan kepada peserta didik dalam proses belajar. Tugas guru
ialah membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Agar perkembangan peserta
didik lancar, guru memberikan kemudahan-kemudahan dalam belajar, dan tidak mempersulit
perkembangan belajar yang dialami siswa. Apabila peserta didik mengalami
kesulitan atau hambatan dalam belajar, guru memberikan bantuan baik secara
langsung maupun dengan memberi petunjuk kepada siapa atau kemana meminta
bantuan.
· Memberikan
pujian, ganjaran, ataupun hadiah untuk membangkitkan motivasi belajar peserta
didik.
2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling !
a. Membantu
konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
b. Membantu
memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
c. Mengalihtangankan
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor.
d. Menerima
siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan
pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
e. Membantu
mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang
menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan
kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang
dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi
dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
h. Membantu
pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
3.
Jelaskan tujuan
bimbingan karir adalah …..
ü Peserta
didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai,
kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat
mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
ü Peserta
didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang
relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang
dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
ü Peserta
didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan
langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi
dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak
negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir
ü Mampu
menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal
dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar
Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah diarahkan untuk membantu siswa
dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan
yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang ikan memberikan kepuasan
bagi dirinya dan lingkungannya.
YEL – YEL
·
Bidang pelayanan pengembangan BK
PSBK
P = Pribadi
S = Sosial
B = Belajar
K = Karir
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus