A. Teknologi
Informasi
1. Pengertian
Teknologi Informasi
Dalam memberikan pengertian para ahli memiliki redaksi
yang berbeda-beda akan tetapi secara subtansi masih bisa dikatan sama. Seperti
yang dikemukakan oleh Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi
informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan
nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang mengumpulkan,
memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak
lain.
Selanjutnya Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memperoses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer
mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi, perangkat
lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.
Sedangkan Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa
teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dari pendapat-pendapat yang diajukan oleh para ahli di
atas yang sebenarya masih banyak lagi, dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi
informasi adalah sebuah alat atau teknologi yang digunakan untuk memperoleh
informasi. Kesimpulan pengertian ini tak lepas dari arti teknologi dan
informasi dalam kamus bahasa Indonesia. Jika teknologi yang dimaksud
menggunakan alat elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas
teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengolahan data
berupa informasi dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses
termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Pemrosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan
dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses
berangsung. Di mana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik,
sedangkan perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan
untuk mengatur perangkat keras dalam bekerja.
2. Lingkup
Teknologi Informasi
Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan
dengan dua aspek yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras
(hardware) menyangkut pada peralatan-peralatan bersifat fisik, seperti: memory,
monitor, keyboard, CPU, mouse, dan lain-lain. Sedangkan perangkat lunak
(software) terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras
agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri atas enam bagian yaitu:
·
Teknologi masukan (input technology)
·
Teknologi keluaran (output
technology)
·
Teknologi penyimpan (storage
technology)
·
Teknologi komunikasi ( communication
technology)
·
Mesin pemproses (processing machine)
atau CPU
3. Ciri Informasi
a. Sejumlah informasi yang biasa kita dengarkan
atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu
disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa
informasi itu kita cari. Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana
informasi itu bisa kita kenali, maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri
informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa
memberikan makna bagi pengguna, diantaranya: Amount of Information
(Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu
prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b. Quality of Information (Kualitas Informasi),
dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c. Recency of Information (Informasi Aktual),
dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevance of Information (Informasi yang
relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e. Accuracy of Information (Ketepatan Informasi),
dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi
kebutuhan informasi.
f. Authenticity of Information (Kebenaran
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar. Ciri-ciri dari
informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan
merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas
yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang
dimaksud.
4. komponen-komponen Informasi
Sebuah
informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang
menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu
komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system,
pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis
informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Root of Information, yaitu komponen akar
bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses
pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah
informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b. Bar of Information, merupakan komponen
batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan
memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa
dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar, maka
untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya,
sehingga maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami secara
utuh.
c. Branch of Information, yaitu komponen
informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai
contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis
sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil
dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang,
biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya
dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d. Stick of Information, yaitu komponen informasi
yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan
informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement)
terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah
mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan,
maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan
dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e. Bud of Information, yaitu komponen informasi
yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa
yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan
berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya
yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi tentang masa depan,
misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang
positif dari seseorang dan lingkungan.
f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi
yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan
situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan
dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca,
musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat sehingga
sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yng valid dan
reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan
disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu
seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan
apabila diperlukan.
5. Perkembangan Teknologi Informasi
Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan
dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep informasi
dalam hal ini akan dibahas sepintas tentang data. Pada dasarnya data adalah
fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau
diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran
dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat,
tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memliliki
ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadannya, sehingga diperlukan
pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur
pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran terhadap data-data yang
dimilikinya.
Dengan demikian informasi ini dapat dikatakan sebagai
sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data
dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya sesuai dengan
kebutuhan. Sistem pengolah data ini sangat dibutuhkan sehingga semua data
dapat dengan cepat dan mudah menjadi sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :
·
Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat
menjadi informasi.
·
Informasi merupakan data yang telah
mengalami pengolahan
·
Informasi memberikan makna
·
Informasi berguna atau bermanfaat
·
Informasi merupakan bahan pembuat
keputusan.
B. Teknologi
Komunikasi
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknologi
Komunikasi
Pengertian informasi disimpulkan sebagai sebuah proses
pengolahan data berupa data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer
atau alat elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Bagaimana dengan
pengertian teknologi komunikasi? Sebagai satu satuan yang membentuk kata
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Jika komunikasi seperti dalam kamus bahasa Indonesia
diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, jika arti komunikasi
dikaitkan dengan teknologi maka penekanan kata teknologi komunikasi lebih
tertuju kepada kata “media”.Sehingga teknologi komunikasi didefinisikan sebagai
alat (media) yang digunakan untuk melakukan penyampaian informasi kepada orang
lain dengan efektif dan efisien. Lebih jelasnya media yang dimaksud dapat
berupa komputer, teleconferencing, video, animasi, multimedia interaktif,
jaringan internet dan lain-lain.
2. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
C.
manfaat tik bagi ppendidikan luar
sekolah
1.
Tinjauan
Pendidikan Luar Sekolah ( PLS )
Pendidikan Luar Sekolah ( PLS )
merupakan jenis pendidikan yang tidak selalu terkait dengan jenjang dan
struktur persekolahan , namun dapat berkesinambungan. Pendidikan Luar Sekolah
menyediakan program pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan
peserta didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, keterampilan dan
keahlian.Melalui Pendidikan Luar Sekolah ( PLS) setiap warga negara dapat
memperluas wawasan pemikiran dan peningkatan kualitas pribadi dengan menerapkan
landasan belajar seumur hidup. Selanjutnya Pendidikan Luar Sekolah (PLS) mencakup
:
·
Pendidikan keterampilan
·
Pendidikan perluasan wawasan
·
Pendidikan keluarga,
Pendidikan keterampilan mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki kemampuan melaksanakan suatu jenis pekerjaan tertentu.
Pendidikan perluasan wawasan meningkatkan peserta didik memiliki pemikiran yang
lebih luas. Sedangkan pendidikan keluarga memberikan pengetahuan//keterampilan
dasar, agama dan kepercayaan, nilai moral, norma sosial, pandangan cara hidup
untuk dapat berperan dalam keluarga dan masyarakat.
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) menggunakan pembelajaran
bermakna, artinya lebih berorientasi dengan pasar, dan hasil pembelajaran dapat
dirasakan langsung manfaatnya, baik oleh masyarakat maupun peserta didik itu
sendiri.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73
Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Sekolah Bab I Pasal I dinyatakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah pendidikan
yang diselenggarakan di luar sekolah baik dilembagakan maupun tidak.
Selanjutnya dalam Bab II Pasal 2 dinyatakan bahwa pendidikan luar sekolah
bertujuan :
1. Melayani
warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang
hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya ;
2. Membawa
warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang
diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke
tingkat dan/atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi ;
3. Memenuhi
kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan
sekolah.
Rumusan tujuan pendidikan di atas merupakan tujuan
umum bagi kursus dan satuan pendidikan lainnya pada jalur luar sekolah.
Sedangkan tujuan untuk masing-masing satuan pendidikan tersebut termaktub di
dalam kurikulum masing-masing satuan pendidikan yang bersangkutan.
2. TIK sebagai infrastruktur pembelajaran
Penggunaan TIK sebagai salah satu komponen pembelajaran akanmeningkatkan
kualitas pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran jadi bisa dilaksanakandi mana
saja dan kapan saja, serta tidak terkendala lagi oleh keadaan di mana
pesertadidik, pengajar dan bahan ajar terpisah secara geografis.
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
Pemanfaatan TIK sebagai suatu sumber bahan belajar akan menjamintersedianya
materi-materi pembelajaran yang selalu terperbaharui dan selalu tersediauntuk
diakses setiap saat. Selain itu materi-materi pembelajaran pun akan lebih
mudahuntuk diperbaharui menyesuaikan dengan cepatnya perkembangan ilmu
pengetahuanyang terjadi.
4. TIK
sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
Melalui pemanfaatan TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran,
suatumateri pembelajaran akan tersampaikan dengan lebih baik dengan
mempertimbangkankonteks dunia nyatanya. Ilustrasi berbagai fenomena ilmu
pengetahuan akantersampaikan dengan lebih riil sehingga penyerapan bahan ajar
pun terjadi denganlebih cepat. Melalui pemanfaatan TIK juga interaksi antar
peserta didik akan lebihtinggi sehingga akuisisi ilmu pengetahuan di antara
mereka akan berlangsung denganlebih baik, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Selain itu, peserta didik akanmenjadi mampu melakukan eksplorasi
terhadap pengetahuannya secara lebih bebasdan mandiri.
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
Pemanfaatan TIK dalam
mendukung manajemen pembelajaran dapatdipergunakan untuk membantu mengelola dan
mengolah data-data pendidikan
dan pembelajaran sehingga menghasilkan suatu lembaga pendidikan yang berkualitasyang
mampu menyediakan data pendidikan yang akurat, mudah dipergunakan, sertadapat
diperoleh dengan tepat waktu.
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan.
Ketersediaan data-data
pendidikan yang akurat dapat digunakan oleh para pembuat keputusan
dan pemegang kewenangan untuk membuat keputusan yang tepat bagi
sistem pendidikan yang berlangsung. Sistem kerja TIK yang membuat suatu
data bisa selalu diperbaharui dan tersedia setiap saat akan memberikan jaminan terhadapketersediaan
data-data yang valid dan reliabel guna terciptanya keputusan dankebijakan yang
menguntungkan suatu pihak.Satu hal yang jelas dari kegiatan pemanfaatan TIK
dalam pendidikan, bahwa TIK kinimemegang peranan yang penting dalam
penyelenggaraan suatu sistem pendidikan gunamenjamin terciptanya pendidikan
yang berkualitas, perkembangan ilmu pengetahuan dankemajuan umat manusia.
Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi harus selaludikembangkan
dan ditingkatkan kualitasnya agar dapat selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang senantiasa berkembang di dunia pendidikan dan pembelajaran.
Warsita,
Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan
Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar